Kamis, 13 Oktober 2011

SEJEDEWE simple, sederhana dan menggila.



SEJEDEWE band pendatang baru asal Tangerang bergenre "REGGAE" mencuat nama nya ditengah munculnya boy band di Indonesia.

Dengan jadwal panggung yang lumayan menggila band ini patut diperhitungkan sepak terjangnya di daerah Tangerang dan sekitar nya, band asal kotabumi ini mulai menunjukkan kualitas nya dengan beberapa hits yang mereka ciptakan sendiri dengan andalannya "WEDANG JAHE".

Lagu-lagu mereka cukup akrab ditelinga para pecinta reggae, diantaranya lagu ciptaan meraka "Cinta Di Pantai BALI", "Cintamu Palsu", "Asap yang Hilang","Gula Jawa" dll.
Baru-baru ini SEJEDEWE baru saja menggempar kan kampus STTP (PLN) di daerah Jakarta barat (8/10/2011), dengan lagu-lagu yang mereka bawakan.

SEJEDEWE siap bersaing di kancah belantika musik Indonesia, dengan adanya dukungan dari rapa fans mereka yang menamakan mereka SEJE bob & SEJE sis, dan para dayak yang siap mendukung dan mensupport mereka dimana dan kapan pun mereka berada.
"kami adalah satu dan kami bukan apa-apa tanpa mereka, dan kami ada untuk menghibur mereka", ujar sang vokalis Ageng yang biasa disapa Kojack, "tidak hanya itu kami masih band yang belum berarti jika dibanding kan band-band reggae lainnya kami masih butuh banyak jam terbang untuk mendapatkan pengalaman, jadi bagi anda yang membutuhkan jasa kami silahkan saja kontek managemen kami" lajut Kojack dengan celoteh nya sambil tertawa.

Senin, 10 Oktober 2011

Tony Q Rastafara



Kalau di Jamaika kita mengenal Bob Marley maka di Indonesia kita mengenal Tony Q. Ya Tony Q the legend of Indonesian Reggae Music. Dulu jaman (alm) Mas Imanez masih main lagu-lagu ballads Mas Tony udah mainin reggae. Lahir dengan nama Tony Waluyo, Tony hijrah ke Jakarta, bekerja pada PT Singapur-Cakung, sebagai buruh bagian quality control, sebuah pabrik kaleng. Merasa tertekan melihat mesin absensi, ia pindah kerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain periklanan di Sunter. Suatu kali, ia meminta ijin pada sang bos untuk diperkenankan kuliah seni rupa di Institut Kesenian Jakarta. Tapi si bos tak memberi ijin, justru memberinya setumpuk pekerjaan di percetakan, dan akhirnya Tony keluar dari pekerjaan.

Sampai kemudian Tony berlabuh di Pasar Kaget Blok-M, hidup secara bohemian dengan mengamen. Ia merasa senang, bebas dan nyaman. “Orangtua saya begitu prihatin mendengar cerita orang-orang bahwa saya ngamen… Padahal saya bahagia dengan cara hidup seperti itu. Banyak teman, makan-tidur-ngamen… hari-hari yang bebas. Ngitung duit jam empat pagi di Hoya. Dapat uang beli senar gitar atau beli buku dan alat-alat lukis,” tutur Tony Q. yang pada masa itu banyak belajar dari musisi jalanan, Anto Baret dan lingkar pergaulan seniman Bulungan. Baginya, rasa was-was orangtua adalah wajar, justru mendorongnya untuk lebih berprestasi.

Perjalanan bermusik Tony Q memang terasah lewat mengamen kemudian mulai tampil di kafe-kafe di bilangan Blok-M. Selain untuk dapur supaya tetap ngebul, sekaligus bisa bergaul dengan segala kalangan, Tony Q mengaku ini jadi media belajar buat dia, untuk lebih baik dalam bermusik. Kini secara berkala Tony Q tampil di BB’s sebuah bar di bilangan Menteng setiap jumat dan sabtu malam. Di sana kerapkali band-band reggae seperti Steven n’ Coconut Treez, Pasukan Lima jari, Gangsta Rasta, dan kadang band reggae dari Yogya, Shaggy Dog juga Jony Agung musisi reggae asal Bali tampil menyemarakkan suasana.
Musik Tony Q Rastafara sangat kental unsur musik-musik traditional Indonesia seperti Paris van Java berlirik bahasa Sunda dan beralunan khas lagu-lagu Pasundan. Ngayogyakarta berbahasa Jawa, yang sangat khas dengan musik Jawa Tengah. kemudian Pesta Pantai yang memadukan musik talempong Minang. Lalu ada Anak Kampung yang memasukkan irama lagu Melayu. Tony Q percaya bahwa reggae yang notabene-nya berasal dari Jamaika bisa ber-akulturasi dengan budaya local Indonesia dan menciptakan Reggae Indonesia. PEACE MAN.

Minggu, 02 Oktober 2011

Stephen and Ziggy Marley win at 2010 Grammys


This Grammy won for his Family Time album which features noteworthy stars such as Paul Simon, Willie Nelsoon, and Toots Hibbert marks his fifth such award.